Peribahasa: Warisan Kearifan dalam Kata
Peribahasa: Warisan Kearifan dalam Kata
Pernahkah kalian mendengar kalimat seperti "Bagai air di daun talas" atau "Rajin pangkal pandai"? Kalimat-kalimat tersebut disebut peribahasa. Peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang mengandung makna kiasan untuk menggambarkan suatu keadaan, perbuatan, atau nasihat. Peribahasa sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai petuah atau pelajaran berharga.
Ciri-ciri Peribahasa
- Mengandung makna kiasan atau tersirat.
- Susunan kata-katanya tetap dan tidak bisa diubah.
- Kata-kata dalam peribahasa mempunyai makna, teratur, dan enak didengar.
- Menggunakan bahasa yang indah dan ringkas.
- Mengandung nilai moral, nasihat, atau sindiran.
- Dipakai secara turun-temurun dalam budaya masyarakat.
- Peribahasa juga diciptakan berdasarkan suatu pandangan dan perbandingan yang sangat teliti terhadap alam sekitar serta terhadap peristiwa yang terjadi dan berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Jenis-jenis Peribahasa
-
Pepatah adalah peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran moral.
- Contoh:
- "Rajin pangkal pandai." (Jika rajin belajar, maka akan menjadi pintar.)
- "Hemat pangkal kaya." (Jika kita hidup hemat, kita akan menjadi kaya.)
- "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna." (Menyesal sebelum bertindak lebih baik daripada menyesal setelahnya.)
- "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh." (Jika kita bekerja sama, kita akan kuat, tetapi jika terpecah, kita akan lemah.)
- "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian." (Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.)
- Contoh:
-
Perumpamaan adalah peribahasa yang membandingkan suatu keadaan dengan sesuatu yang lain menggunakan kata seperti, bagai, laksana, bak, atau umpama.
- Contoh:
- "Bagai air di daun talas." (Orang yang tidak memiliki pendirian.)
- "Seperti kacang lupa akan kulitnya." (Orang yang melupakan asal-usulnya.)
- "Bagai pungguk merindukan bulan." (Seseorang yang menginginkan sesuatu yang mustahil didapatkan.)
- "Laksana api dalam sekam." (Bahaya yang tersembunyi.)
- "Bagai telur di ujung tanduk." (Keadaan yang sangat berbahaya dan rentan.)
- Contoh:
-
Ungkapan adalah peribahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki makna khusus.
- Contoh:
- "Angkat kaki." (Pergi meninggalkan suatu tempat.)
- "Besar kepala." (Orang yang sombong.)
- "Rendah hati." (Tidak sombong.)
- "Buah tangan." (Hadiah atau oleh-oleh.)
- "Kepala dingin." (Bersikap tenang dalam menghadapi masalah.)
- Contoh:
-
Tamsil adalah peribahasa berbentuk perbandingan yang menggambarkan suatu keadaan secara lebih dalam.
- Contoh:
- "Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama." (Orang baik akan dikenang dengan perbuatan baiknya.)
- "Gajah mati karena gadingnya." (Seseorang mendapat masalah karena kelebihannya sendiri.)
- "Ikan terkilat, jala tiba." (Kesempatan datang, langsung diambil.)
- "Setali tiga uang." (Dua hal yang hampir sama.)
- "Malu bertanya, sesat di jalan." (Jika tidak bertanya, bisa tersesat dalam kebingungan.)
- Contoh:
-
Semboyan adalah peribahasa yang berbentuk kata-kata penyemangat atau motivasi.
- Contoh:
- "Sehat itu mahal." (Menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati.)
- "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya." (Suatu bangsa harus menghargai jasa para pahlawan.)
- "Tak ada rotan, akar pun jadi." (Jika tidak ada yang terbaik, yang biasa pun bisa digunakan.)
- "Cinta tanah air adalah bagian dari iman." (Mencintai negeri sendiri adalah hal yang mulia.)
- "Ilmu adalah jendela dunia." (Dengan ilmu, kita bisa mengetahui banyak hal.)
- Contoh:
-
Bidal adalah peribahasa yang mengandung sindiran atau ejekan terhadap suatu perbuatan.
- Contoh:
- "Seperti katak dalam tempurung." (Orang yang wawasannya sempit.)
- "Bagai anjing menggonggong, kafilah berlalu." (Orang tetap maju meskipun banyak rintangan.)
- "Tong kosong nyaring bunyinya." (Orang yang banyak bicara tetapi tidak memiliki banyak pengetahuan.)
- "Ada udang di balik batu." (Ada maksud tersembunyi di balik suatu perbuatan.)
- "Air tenang menghanyutkan." (Orang yang terlihat pendiam, tetapi sebenarnya cerdas dan berbahaya.)
- Contoh:
Kesimpulan
Peribahasa adalah bagian penting dari bahasa Indonesia yang kaya akan makna dan pesan moral. Dengan memahami berbagai jenis peribahasa, kita tidak hanya memperkaya kosakata, tetapi juga mendapatkan pelajaran hidup yang berharga. Oleh karena itu, mari kita lestarikan peribahasa dengan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari!
OpenAI. 10-maret-2025 https://chatgpt.com/c/67cef61f-bed8-8010-86e4-b37e7bc04298
Tim Guru Teladan. 2024. Top Fokus Ulangan Harian SD/MI Kelas 6 Semester 1 & 2. Bantul: Forum Edukasi
Posting Komentar untuk "Peribahasa: Warisan Kearifan dalam Kata"